top of page
  • Pheseline Felim

Saatnya Menarik Perhatian, Bukan Mencari Perhatian


source: http://leesweb.org/boekenkaravaan/index.php/2016-nieuwsbrief-2-februari-creativiteit/

Pernahkah Anda bertanya pada diri sendiri:

“Apa yang membuat saya membeli produk A?”

“Mengapa saya selalu membeli produk tersebut disaat banyak produk serupa lainnya?”

“Apa yang membuat saya begitu yakin bahwa produk yang saya beli adalah produk terbaik untuk saya?”

Jawabannya mungkin, “Tidak.”

Memang seringkali kita tidak sadar bahwa kita terlalu ‘setia’ terhadap suatu produk tanpa alasan. Mungkin Anda sekarang sedang berpikir bagaimana perhatian Anda bisa tertarik oleh suatu produk. Bukankah logikanya frasa “Mencari Perhatian” cenderung membuat kita tidak nyaman, ibarat seseorang yang suka mencari perhatian namun malah membuat kita menjauh karena usahanya sangat menyebalkan?

Akan tetapi, sebuah bisnis memiliki strategi yang berbeda untuk menarik perhatian Anda. Strategi tersebut menjadikan produk mereka bukan hanya sekedar komoditas yang diperjual-belikan, melainkan sebuah produk brand yang memiliki manfaat secara emosional sehingga begitu digemari dan dicintai oleh konsumen.

Menurut teori Attention Economy dalam studi ilmu Bisnis, manusia dikelilingi oleh banyak sekali informasi yang berasal dari banyak sumber. Karena keterbatasan otak manusia untuk mencerna semua informasi tersebut, manusia hanya akan memberikan perhatian untuk informasi yang menurut mereka relevan dan bermanfaat. Disinilah strategi diperlukan oleh sebuah bisnis untuk mendapatkan perhatian dari target konsumennya; strategi menarik perhatian, bukan mencari perhatian.

Beberapa strategi yang dilakukan oleh bisnis-bisnis sukses dibawah ini akan membuat Anda lebih memahami apa yang dimaksud dengan strategi menarik perhatian, bukan mencari perhatian.

1. Memberikan Solusi

Sebuah bisnis atau produk pasti bertujuan untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan pasar sehingga produk tersebut mendapatkan perhatian dan laku. Contohnya, maraknya transportasi online saat ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan transportasi umum yang praktis, nyaman, dan terjangkau. Kemunculan Go-Jek pada tahun 2010 di Indonesia sangat menarik perhatian masyarakat bahkan sampai saat ini karena peggunaannya yang praktis, nyaman, dan terjangkau walaupun sempat ada perdebatan dengan transportasi ojek tradisional.

2. Melakukan Sesuatu yang Unik

Sebagian besar orang tertarik pada hal-hal yang unik. Oleh sebab itu, sangat penting bagi sebuah bisnis untuk menghasilkan produk yang unik atau melakukan cara yang unik dalam mempromosikan produknya. Contohnya, YesBoss – sebuah bisnis di Indonesia – menawarkan cara baru, unik, dan praktis dari perkerjaan asisten. YesBoss membantu konsumennya secara virtual layaknya sebagai seorang asisten pribadi. Para ‘majikan’ ini dapat meminta asisten virtualnya untuk melakukan perkejaan yang tidak dapat atau tidak sempat dikerjakan melalui SMS sepeti memesan tiket, membeli barang, atau hanya sekedar meminta saran di hari spesial.

Akan tetapi, tidak sedikit bisnis yang salah mengartikan definisi unik yang bermanfaat dan bernilai sehingga masyarakat malah tidak memahami inti sebenarnya dari produk tersebut. Hal ini dapat mengancam eksistensi bisnis tersebut karena masyarakat malah menjauh, bukan tertarik pada keunikan yang ditampilkan. Coba ingatlah iklan produk Tory Cheese Cracker yang sangat booming di tahun 2009 karena tarian maju-mundur dengan kaki mengangkang dan yang dinyanyikan.

Garuda Food, produsen Tory Cheese Cracker, memang berhasil menarik perhatian masyarakat, tapi gagal dalam mempertahankan perhatian masyarakat. Mengapa? Karena masyarakat menyadari ketidakrelevannya konten iklan dengan produk yang ditawarkan. Tarian unik oleh 1 wanita dan 2 pria tersebut membuat masyarakat (terganggu) karena semakin banyaknya parodi iklan Tory Cheese Cracker yang tidak jelas, ditambah lagi dengan kabar plagiat bahwa iklan tersebut menjiplak konsep iklan Pretz di Jepang.

3. Menawarkan Cerita, bukan Promosi

Manakah yang Anda pilih? Produk dengan banyak kalimat promosi atau produk dengan cerita menarik? Jika Anda memiliki opsi kedua, berarti cara yang dilakukan IKEA dan beberapa program televisi ini berhasil menarik perhatian Anda.

IKEA – perusahaan perabotan rumah dan kantor dari Swedia – menawarkan pengalaman menyenangkan ketika berbelanja di IKEA baik secara maupun berkunjung langsung. Seperti yang tertulis di IKEA (www.ikea.com), visi dan ide bisnis IKEA didasarkan pada nilai-nilai dan kebutuhan masyarakat tentang kenyamanan berbelanja dan harga terjangkau. Ketika Anda berkunjung ke IKEA, Anda akan disuguhi konsep-konsep desain interior IKEA yang keren dan layanan self-service dari awal sampai tahap pengambilan dan pembayaran barang. Benar saja, Anda sangat senang berkunjung ke IKEA Indonesia untuk membeli perabotan baru dengan harga terjangkau atau hanya sekedar mendapatkan foto-foto keren di gudang penyimpanan IKEA.

Asia’s Next Top Model – Kompetisi pencarian model berbakat se-Asia yang diselenggarakan setiap tahun ini menarik perhatian penonton bukan hanya karena proses pemilihan yang dijalani oleh para peserta, tapi juga drama konflik antar peserta yang disiarkan. Banyak penonton yang tertarik dengan masalah pribadi para peserta selama di karantina yang berujung pada kesetiaan penonton untuk menunggu episode berikutnya dari Asia’s Next Top Model.

Disinilah produk-produk di atas memberikan manfaat secara emosional kepada Anda. Pertama, Anda cenderung ingin mendapakan manfaat lain dibandingkan dengan mafaat sesungguhnya dari produk tersebut. Kedua, Anda bersimpati atau bahkan berempati terhadap sebuah produk karena ceritanya yang “gue banget”. Inilah strategi bisnis yang paling sering digunakan oleh bisnis-bisnis karena dinilai efektif dalam menyampaikan nilai-nilai, manfaat, dan keunggulan dari bisnis tersebut.

4. Berbuat Baik pada Konsumen

Jika Anda pernah berbelanja di online shop , seperti Berrybenka.com, Anda mungkin merasakan hal yang sama dengan saya. Saya tertarik untuk berbelanja Berrybenka.com karena penawaran diskon yang sering muncul di yang saya buka. Akhirnya, saya memutuskan untuk membeli beberapa barang di Berrybenka.com dan diskon yang ditawarkan benar adanya. Saya merasa senang bisa beberlanja banyak barang dengan harga terjangkau dan pelayanan yang cepat. Tidak hanya sampai disitu, ketika barang yang saya pesan sampai ke rumah, saya merasa puas dengan apresiasi yang diberikan oleh Berrybenka.com. Dalam sebuah kotak sederhana yang eksklusif terdapat barang pesanan saya, kartu ucapan terima kasih, dan beberapa hadiah kecil seperti diskon Ichiban Sushi dan travelio.com, sample sampo Dove, dan sample pembalut wanita Charm Fragance. Setelah itu, saya semakin yakin dengan kualitas Berrybenka.com dan selalu menanti penawaran diskon menarik lainnya.

Menurut Robert B. Cialdini dalam bukunya “Influence – The Psychology of Persuasion” (1994), strategi ini disebut taktik timbal-balik dimana konsumen akan termotivasi untuk membalas kebaikan yang diberikan oleh penjual (berupa diskon atau hadiah gratis). Konsumen pada akhirnya akan melakukan transaksi lagi karena merasa wajib membalas kebaikan setelah menerima berbagai keuntungan berupa diskon atau selipan hadiah saat pengiriman. Dengan menggunakan strategi ini, Berrybenka.com berhasil mempertahankan perhatian konsumennya yang berakibat pada pertumbuhan bisnis mereka yang sangat signifikan; terjadi kenaikan penghasilan sebesar 50% dari tahun 2013 ke 2014 dan 200% dari tahun 2014 ke 2015 (Danu Wicaksana, Direktur Utama Berrybenka.com, 2016)

5. Menggunakan Orang yang Dapat Dikenali

Setiap bisnis, terutama bisnis dibidang pakaian, perhiasan, dan aksesoris, memerlukan model yang dapat memberikan gambaran kepada calon pembeli. Model yang dipakai adalah model yang dapat merepresentasikan produk yang dijual sehingga calon pembeli termotivasi untuk memiliki penampilan yang sama dengan sang model. Selain itu, ada juga bisnis yang langsung menggunakan tokoh masyarakat seperti selebgram (artis Instagram), , atau aktor dan artis yang sedang populer sebagai duta merek bisnis mereka. Tujuannya adalah menarik perhatian para pengikut tokoh masyarakat ini dan membuat mereka membeli produk yang sama seperti idola mereka. Contohnya, Reza Rahardian dan Chelsea Islan adalah aktor dan aktris papan atas di Indonesia yang sangat populer terutama setelah penayangan film Rudy Habibie pada bulan Juni 2016. Karisma dan keserasian yang ditampilkan dalam film tersebut membuat masyarakat selalu mengikuti kegiatan mereka. Situasi ini dimanfaatkan oleh Oppo Indonesia untuk mempromosikan terbaru “Oppo F1s” yang diluncurkan pada bulan Agustus 2016.

Oppo Indonesia memilih Reza Rahardian dan Chelsea Islan sebagai duta merek utama untuk Oppo F1s pada saat sebelum perluncuran produk sampai sekarang. Selain itu, Tokopedia juga melih Isyana Sarasvati sebagai duta merek Tokopedia karena popularitasnya sebagia penyanyi dan pencipta lagu akhir-akhir ini.

6. Menciptakan Program yang Menarik

Semua bisnis pasti memiliki program yang melibatkan masyarakat seperti kampanye, kompetisi, kegiatan olahraga, kegiatan sosial, atau program tetap/berkelanjutan. Selain bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat, program yang diselenggarakan oleh suatu bisnis bertujuan untuk mengajak dan melibatkan masyarakat dalam aktifitas bisnis mereka.

Program yang dilakukan oleh sebuah bisnis memiliki 2 kategori: program bisnis dan program non-bisnis. Program bisnis dapat berupa program referensi (referral program) yang saat ini digunakan oleh bisnis transportasi online. Transportasi online seperti Uber menerapkan sistem kode referensi (referral code) untuk menarik lebih banyak pengguna. Setiap akun pengguna memiliki sebuah kode referensi yang dapat disebarkan kepada publik. Di Indonesia, apabila kode tersebut digunakan oleh pengguna baru lainnya, baik pengguna pemilik kode dan pengguna baru akan mendapatkan promo potongan tarif sebesar Rp 30.000,00.

Program non-bisnis merupakan acara atau kegiatan yang diselenggarakan oleh suatu bisnis tanpa mempromosikan bisnis secara langsung. Kegiatan yang dilakukan biasanya berupa kegiatan edukasi, olahraga, atau sosial untuk membangkitkan kesadaran masyarakat akan lingkungan dan kesehatan yang dipelopori oleh sebuah perusahaan bisnis. Contohnya, CIMB Niaga menyelenggarakan acara “The Color Run” dengan slogan “Happiest 5k on the Planet” pada tahun 2014. Program tahunan ini sudah berlangsung selama 3 kali dengan perkembangan pesat: 500 acara di 50 negara pada tahun 2016. Kegiatan lari yang diwarnai bubuk warna-warni ini bertujuan untuk merayakan kesehatan, kebahagiaan, dan ekspresi diri. Program ini berhasil menarik perhatian banyak masyarakat, termasuk Indonesia, terutama bagi mereka yang gemar berolahraga dan pemerhati gaya hidup saat ini.

7. Mengoptimalkan Perkembangan Teknologi

Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini dimanfaatkan oleh bisnis-bisnis untuk melebarkan sayapnya disetiap lapisan masyarakat tanpa terkecuali dengan menggunakan teknologi multimedia yang tersedia saat ini. Hampir semua bisnis pasti memiliki dan email dengan layanan dan untuk menarik perhatian dan berinteraksi dengan konsumennya. Contohnya, Kompas yang sampai saat ini sudah memiliki berbagai media untuk menyebarluaskan berita kepada seluruh masyarakat Indonesia seperti Koran Kompas, Kompas.com, dan Kompas TV, serta mengajak masyarakat untuk menjadi jurnalis independen di kompasiana.com.

8. Konsistensi

Hal terpenting saat menjalankan sebuah bisnis adalah konsistensi. Konsistensi produk, kualitas, dan identitas perusahaan (logo, jenis tulisan, warna khas, dan karakteristik lainnya) akan membuat konsumen mengingat sebuah produk dengan mudah. Jika sebuah bisnis menjalankan semua strategi di atas tapi melupakan aspek konsistensi, maka bisnis tersebut mungkin sulit mendapatkan perhatian dalam waktu yang lama. Contohnya, McDonald’s memiliki konsistensi produk yang sangat baik. Warna merah dan kuning serta huruf “M” selalu mengingatkan kita pada McDonald’s karena sangat mudah menemui karakteristik tersebut di tampilan restoran, iklan, maupun (pengemasan) McDonald’s.

Itulah strategi dan taktik yang dilakukan oleh perusahaan bisnis untuk menarik perhatian Anda. Bukan mereka yang mencari perhatian, tapi perhatian Andalah yang tertarik dengan sendirinya. Jika Anda mempunyai usaha bisnis atau bekerja sebagai perencana strategis seperti Public Relations, Anda boleh mencoba strategi di atas.

15 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page