top of page
  • Pheseline Felim

Motivasi dari Dino Patti Djalal, Ridwan Kamil, dan Cinta Laura di Supermentor Melbourne


24 Februari 2020 - Supermentor, sebuah program yang digagas oleh Bapak Dino Patti Djalal untuk mendorong semangat optimisme dan kiat-kiat sukses dari para tokoh publik kepada para generasi muda, diadakan di RMIT University, Melbourne, Australia. Di kegiatan yang ke-25 ini, Bapak Dino mengundang Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, dan Cinta Laura Kiehl, publik figur dan pengusaha Indonesia untuk sharing tentang "The Art of Unleashing Creative Powers" di RMIT University, Melbourne, Australia. Aku langsung mendaftarkan diriku saat lihat post PPIA Monash karena ketiga pembicaranya adalah tokoh-tokoh Indonesia yang sukses di bidangnya masing-masing dan biaya tiketnya gratis.

Aku sedikit telat sampai di RMIT, tapi untungnya acara belum dimulai. Acara dimulai sekitar pukul 18.30, seharusnya pukul 18.00. MC membuka acara dan mempersilahkan perwakilan PPIA Victoria, Indonesia Diaspora Network (IDN), Konsulat Republik Indonesia di Melbourne, dan Bank BJB, untuk memberikan kata sambutan. Setelah itu, kita menonton video highlight acara-acara Supermentor sebelumnya.

Mentor pertama, Bapak Dino Patti Djalal, naik ke atas panggung setelah video profil beliau ditampilkan. Pak Dino memberikan quiz seputar Indonesia untuk menguji pengetahuan peserta seputar current trending happenings di Indonesia. Pertanyaan dari yang serius sampai bikin ngakak, seperti berat badan Pak Jokowi, nama lengkap suami Syahrini, kepala daerah dengan followers terbanyak, dll.

Hayo, pada tahu gak jawabannya? hahaha

Setelah peserta mulai semangat, Pak Dino memulai presentasinya. Beliau mengatakan bahwa sebagai "opportunity society", kita punya banyak kesempatan untuk sukses, dan kita perlu tahu cara mendapatkannya. Pak Dino membagikan banyak kiat-kiat bagaimana kita bisa meraih tujuan/mimpi kita, beberapa di antaranya:

1. "Ketekunan lebih penting dari bakat"

Kalau kita punya bakat tapi gak tekun, kita gak akan sukses buat ngejar goals kita. Sama aja seperti orang yang gak cerdas tapi bisa sukses karena mereka gigih dan tekun buat jalanin prosesnya.

Ini relate banget sama pengalamanku. IQ ku rendah banget pas SD, gak sampai 100. Pas SMA ikut test IQ pun masih rendah, mepet angka 100. Tapi aku bisa dapat juara kelas (3/5 besar) di setiap tingkat, dapat GPA 4.00 pas kuliah, dan dapat beasiswa S2 dari Australia Awards. Semua itu bisa aku capai karena aku percaya kalau aku tekun dan gigih, aku bisa jadi pintar. Walaupun aku harus mengeluarkan usaha lebih untuk mendapatkan pencapaian itu dibandingkan orang cerdas/jenius, aku selalu berpikiran kalau usaha gak akan mengkhianti hasil. Alhasil, Aku selalu mendorong diriku sendiri untuk memberikan yang terbaik disetiap hal yang aku kerjakan; tidak gampang menyerah. #thepowerofPRESEVERANCE

2. "Jangan Kejar Harta, Jabatan, Kekuasaan. Kejar Kepercayaan, Prestasi, Reputasi"

Aku setuju dengan poin ini. Kalau kita dapat kepercayaan dari banyak orang, punya prestasi yang bernilai untuk masyarakat banyak, dan reputasi yang bagus maka harta, jabat, dan kekuasaan akan otomatis datang ke kita. Pak Dino juga mengatakan kalau kita harus menjaga relationship kita dengan siapapun karena suatu hari nanti relationship itu akan sangat berguna. Build networking and maintain the relationship.

3. Ilmu "Diamond"

Jadilah seperti berlian; tetap bersinar walaupun ada di tempat yang kotor.

Selanjutnya Cinta Laura Kiehl naik ke atas panggung sebagai mentor kedua. Dengan pakaian formal tapi tetap stylist, Cinta menceritakan masa kecil dia dan bagaimana dia mewujudkan karier, ambisi, dan kebahagiaan. Suka banget sama sesi Cinta karena (lagi-lagi) ceritanya relate banget sama kehidupanku; setipe banget. Zaman sekolah sekompetitif itu, goals nya buat dapat nilai bagus, punya banyak achievement, pengen buktiin ke orang-orang kalau kita bisa walaupun kita bukan the strongest student. Kita bela-belain gak tidur, gak main sama teman-teman pas weekend; we let ourselves in pressure. Actually, It's up to you to live like this condition, because the choice is yours. Tapi pada akhirnya, yang harus kita lakukan adalah mau mendengarkan orang lain. Jangan selalu mau didengar, tapi belajar buat dengerin sekitar kita. Dengan mendengarkan berarti kita mau menerima masukkan, mau tahu informasi dan perspektif baru.

Sesi terakhir dibawakan oleh Bapak Ridwan Kamil, mentor ketiga. Beliau memulai presentasinya dengan memberikan gambaran dunia yang semakin kompetitif dan masa depan Indonesia di tahun 2045. Indonesia diprediksi akan mempunya ekonomi terbaik peringkat 4 di dunia; artinya generasi kompetitif akan sangat dibutuhkan. Setelah itu, beliau memaparkan bagaimana kita bisa survive di dunia yang makin kompetitif ini. Sama seperti dua mentor sebelumnya, Pak Ridwan mengatakan, "Do what you love and love what you do." Jangan cuma mengejar penghargaan, tapi bekerjalah apa yang kita suka. Kalau kita kerja dengan passion, kita akan berhasil, dan apresiasi akan datang dengan sendirinya. Setuju banget!

Pak Ridwan juga menjelaskan beberapa pencapaian beliau sebagai seorang arsitek, Wali Kota Bandung, dan Gubernur Jawa Barat. Gak lupa juga mempromosikan kedai kopi milik beliau di Flinders lane, Melnbourne, @jabarano , yang namanya diambil dari kata Jawa Barat dan Americano hahahaha

Sesi Pak Ridwan adalah sesi yang paling kocak. Beliau menyelipkan jokes receh yang Indonesia banget. Beliau bahkan menutup sesinya dengan pantun khas orang Sunda.

Acara selesai pukul 21.00 setelah sesi foto bersama dan TikTok Dance (dengan gerakan adalan, goyang ubur-ubur hahaha). Setelah acara selesai, kita diperbolehkan untuk foto bersama dengan para mentor. Aku salah satu yang menerobos kerumuman untuk bisa foto dengan dua mentor. Pertama, aku menghampiri Pak Dino. Kedua, aku berniat menghampiri Pak Ridwan, tapi terlalu banyak orang yang mengantri dan beliau sudah harus keluar dari ruangan acara. Pas aku mengecek spot Cinta Laura, ramainya lebih parah lagi. Akhirnya aku keluar dari ruangan dan gedung RMIT untuk pulang. Ternyata, Pak Ridwan masih ada di depan gedung RMIT dan kerumunan di situ tidak terlalu banyak. Jadilah aku punya kesempatan untuk foto bersama Pak Ridwan hehehe

Overall, acara ini worth it buat diikuti. Walaupun acaranya agak "ngaret", tapi mentor-mentor yang dihadirkan oke banget. Banyak cerita, pengalaman hidup, dan kiat-kita dari orang-orang sukses yang bisa bikin aku termotivasi untuk menjadi lebih baik lagi. Terima kasih Supermentor yang sudah menyelenggarakan acara ke-25 nya di Melbourne, Australia. Terima kasih banyak Bapak Dinno Patti Djalal, Cinta Laura Kiehl, dan Bapak Ridwan Kamil buat cerita dan kiat-kiat supernya.

39 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page