top of page
  • Pheseline Felim

Kok Bisa Sih...?


Hai semua!

Udah lama banget gak update jurnalku karena lagi sibuk2nya nugas, terus sekalinya ada waktu kosong, kepikirannya refreshing nonton Netflix hahaha

Anw, aku lagi nonton series Money Heist di Netflix, dan bagus banget! Buat yang belum nonton, kalian wajib nonton ya. Dijamin nagih hahaha sangking semangatnya nonton Money Heist, aku udah habis semua episodes di semua part, terus gak sabar nunggu episode 9 di part 4. Sambil nunggu eps itu rilis, aku nonton DraKor World of Married Couple atas rekomendasi banyak orang. DraKor ini seru juga, tapi bikin jadi waswas kalau nanti udah nikah hahaha kadang jadi parno sendiri kalau liat kejadian2 di drama, apa bener kayak gitu? kalau sampai kayak gitu pasti diriku bakal gila...

Anw, finally punya waktu buat update jurnal lagi, di hari terakhir mid-semester break ku :( sedih dan deg2an besok bakal mulai mata kuliah baru yang lebih menantang. wish me luck guys! hehe

Kali ini aku mau bahas beberapa pertanyaan yang sering banget aku dapat dari orang-orang sekitarku. Sebenarnya aku udah sering bahas soal ini tapi belum pernah ditulis di jurnal ini.

Let's Start!

1. Kok bisa sih dapat beasiswa sampe 2x?

Pertama, ini semua karena berkat dan ijin Tuhan. He belive in me to take this responsibility to study and achieve bright future, amen..

Beasiswa S1 - aku dapat beasiswa I dari PT Jababeka Tbk buat kuliah di President University (PresUniv), artinya aku gak perlu bayar biaya akademik sama sekali sampai lulus, which was worth IDR 250,000,000! Awalnya aku sama sekali gak tahu apa itu President University (namanya gak familiar di antara univ2 bergengsi), jadi sama sekali gak berminat buat kuliah disitu. Tapi orang tua & ciciku tetap memaksaku untuk coba tes beasiswa di PresUniv, bahkan mereka yang mengurus semua pendaftaran dan segala administrasinya. Beberapa minggu setelah ikut test di kampusnya (Jababeka, Cikarang), aku dapat email dari PresUniv kalau aku lolos tes dan berhasil dapat beasiswa I. Orang tuaku langsung senang banget, tapi aku masih belum tertaik. Aku bilang aku mau nunggu kabar dai univ lain dlu (yep, aku daftar beberapa univ lain juga, tapi gak ada yang yang punya program beasiswa full kayak PresUniv). Long story short, (mau gak mau) aku ambil beasiswa PresUniv karena kampus lain potongannya cuma sedikit. Jadilah diriku menghabiskan 3,5 tahun di kawasan industri Jababeka yang macet banget dan pengap hahaha

Beasiswa S2 - Kalau ini aku udah pernah cerita di jurnal sebelumnya, cek curhatanku di sini yaa hehe

2. Kok bisa sih dapat IPK 4.00?

Ini yang paling sering banget ditanya. I don't even know the answer actually.... Jujur, sama sekali gak kepikiran buat ngejar angka 4 pas masuk kuliah S1. Goal ku waktu itu cuma mau mewujudkan impian ortu: nama mereka dipanggil untuk berdiri pas diriku wisuda. Jadi, aku berusaha buat selalu ngasih yang terbaik di setiap tugas yang aku kerjain. Aku passionate banget di bidang komunikasi, jadi aku kebanyakan enjoy setiap ngerjain tugas atau project yang dikasih. Dan kalau dipikir lagi sekarang, tugas2 pas S1 itu seru-seru banget. Aku gak cuma belajar teori, tapi beneran bikin project turun lapangan.

Kalau menurutku, kuncinya adalah passion, perseverance, dan time management. Semua yang kita kerjakan itu harus datang dari dari passion; kalau kitanya gak suka sama kerjaan kita, gimana kita bisa enjoy apalagi dapat hasil yang bagus? Nah, punya passion aja gak cukup. Kita juga butuh ketekunan. Jangan ngerjain sesuatu setengah-setengah, kalau udah mulai harus diselesaikan. Emang sih tantangan dan godaan itu banyak, tapi justru disitulah kita belajar buat ngontrol diri kita. Sesekali melenceng gak apa2 banget, tapi jangan lupa buat balik ke tracknya. Harus gigih kalau mau dapat hasil yang oke. Gimana caranya? harus pintar atur waktu. Bikin prioritas dari semua tugas yang harus kita kerjakan. Bebas mau pakai format apa aja, bahkan kalau cuma sekedar dibayangin juga gak apa2. Yang penting setiap hari kita tahu kita mau ngelakuin apa (yang bermanfaat buat raih goals kita ya maksudnya) dan diikuti time management yang udah dibikin.

3. Kok bisa sih secerdas itu?

Serius, aku gak cerdas sama sekali. Aku gak tahu kalian punya persepsi yang sama atau nggak, tapi menurutku di dunia ini ada 2 tipe orang: cerdas dan pintar. Orang cerdas itu dari lahirnya udah pintar dan pasti mereka punya IQ tinggi. Kalau orang pintar itu pintar karena usaha. IQ mereka gak tinggi-tinggi amat, tapi karena mereka berusaha keras (rajin & gak gampang nyerah), mereka bisa "sejajar" sama orang cerdas. Nah, mungkin aku masuk kategori ke-2.

Nilai IQ ku gak pernah tinggi dari jaman SD sampai SMA; bahkan bisa dibilang rendah (gak pernah lewat dari 100). Tapi aku mau belajar dan cukup rajin supaya aku gak dianggap bodoh. Gak seperti orang cerdas yang gampang nangkep, aku butuh beberapa kali buat benar2 mengerti suatu pelajaran atau paham 1 buku. Aku sadar itu, tapi aku tetap commit buat ngejalaninnya karena aku percaya bahwa hasil gak akan mengkhianati usaha :)

Kalian orang cerdas atau pintar? Jawab di kolom Comment di bawah yaaa~

4. Kok bisa sih sekurus sekarang?

Karena aku pengen tampil oke di nikahan cici hahahaha itu motivasi terbesarku.

Sekitar bulan April 2018 aku bertekad bulat buat ngurusin badan. Aku ikut kelas muaythai bareng teman-teman kantor, jogging di GBK seminggu sekali, subscribe gym, dan stop konsumsi gula berlebih misalnya (boba, minuman manis, kue), gak masukkin makanan ke perut lagi 3 jam sebelum tidur . Dan untungnya aku bukan pecinta coklat dan gak suka makanan yang terlalu manis, jadi membantu banget. Selama 4 bulan, aku berhasil nurunin berat badan hampir 10 kilo!

Anw, metode yang aku jalankan belum tentu cocok di kalian ya.. Seperti skin care, setiap orang punya metodenya sendiri; cocok2an. Jadi kalian harus coba-coba cara apa yang paling efektif di kalian. Misalnya, ada orang yang bisa cepat kurus karena makan nasi merah, tapi di aku nasi merah itu gak ngaruh. Alhasil, aku tetap makan nasi putih, tetap ngemil kalau di kantor, asal maksimal makan 3 jam sebelum tidur. Jadi, kalian harus nemu metode yang cocok di kalian ya. Tapi ingat, jangan sampai menyiksa diri sendiri. Diet sehat & harus menyenangkan!

5. Kok bisa sih belum punya pacar?

Ini pertanyaan yang suka bikin annoying tapi sukses bikin aku kepikiran juga; mungkin karena faktor umur juga hahaha Aku pun tak tahu kenapa sampai sekarang masih single. Tapi aku inget banget ada 1 temanku yang bilang ke aku kalau sebagian lelaki minder kalau ceweknya terlalu pintar atau terlalu dominan. HELLOOOOO~ menurutku cowok2 kayak gitu berarti losers sih. Artinya mereka udah membatasi diri mereka di standar yang lebih rendah dari cewek. Yang bener itu kalau kalian justru jadi terdorong buat jadi lebih baik dan merasa pantas di samping cewek itu. Kalau kalian aja udah kasih batas & nyerah, gimana mau menangin hati cewek itu?

Menurut kalian gimana? monggo share opini kalian di kolom comment di bawah ya..

Anw, walaupun aku masih single dan kadang2 suka baper liat orang pacaran, aku percaya pasti Tuhan akan kasih orang terbaik buatku. Tuhan masih lihat aku belum siap punya pacar, jadi aku belum boleh ketemu orang itu. Di saat yang sama, aku harus mengevaluasi diriku sendiri. Apakah aku sudah cukup baik di mata orang-orang, terutama laki-laki?

Segitu aja guys curhatanku kali ini, semoga bermanfaat yaa 🤗 Jangan lupa jaga kesehatan dan patuhi peraturan-peraturan pemerintah terkait COVID-19 supaya penyeberan virusnya melambat dan bahkan berhenti. Together we can fight the virus!

Oh ya, kalau kalian ada ide topik buat aku bahas, comment di bawah juga yaa..

47 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page